
Credit image : Rakuten
DONGBUD FILE. Pergantian tahun adalah merupakan hari yang spesial bagi banyak orang. Wajar kalau peristiwa ini dirayakan dengan sangat meriah, beragam pesta, festival kembang api atau tiup teromet.
Namun sebagian kecil orang mungkin berpendapat sebaliknya. Perayaan tahun baru adalah kegiatan mubazir atau bahkan dianggap SESAT. “Lha, itu khan merupakan budaya barat?”. Namun apa lacur, mau budaya barat atau tenggara, perayaan tahun baru tetap berlangsung dan bahkan semakin meriah.
Namun tahukan Anda bahwa ada suatu negeri yang memiliki budaya unik dan berbeda dalam perayaan tahun barunya. Tidak ada pesta kembang api, tidak ada tiup terompet atau suara klakson mobil, yang ada adalah acara bersih rumah sebagai persiapan dan berdoa menjelang detik-detik pergantian tahun. Adapun negeri tersebut adalah Jepang.
Di negeri tersebut, tahun baru memang identik dengan bersih bersih rumah atau kantor. Nah, inilah yang membuat perayaan tahun baru di negeri tersebut menarik untuk ditulis.
Bersih Bersih
Penduduk Jepang dikenal sangat gila dengan kebersihan. Semuanya harus bersih, sempurna dan serba teratur. Sampah di jalanan adalah pemandangan langka. Nah, dalam rangka menyambut tahun baru, lingkungan dan rumah yang sudah bersih akan dibuat menjadi jauh lebih bersih lagi.
Menyapu atau bersih bersih adalah bagian dari keseharian. Andapun pasti sudah biasa melakukannya bukan? Tapi bagiamana dengan kebersihan di kolong tempat tidur, dibalik almari yang berat dan tempat tempat tersembunyi lainya? Nah aktivitas inilah yang umum mereka lakukan menjelang tahun baru, yaitu bersih-bersih secara total dan besar-besaran atau yang dalam bahasa Jepang disebut nenmatsu OSOUJI (年末大掃除), bersih-bersih secara besar-besaran menyambut tahun baru.
Menurut budaya Jepang, menyisakan debu dalam rumah sampai awal tahun adalah merupakan pemali atau pantangan dan akan berakibat tidak baik seperti menjauhkan keberuntungan, kebahagian atau kesuksesan.
Seminggu atau dua minggu sebelum tahun baru, semua keluarga atau pegawai perusahaan akan tampak sibuk melakukan acara bersih bersih. Semua tempat disapu dan dilap sebersih mungkin, benda berat seperti almari dan tempat tidur digeser, isi almari dikeluarkan dan ditata ulang. Pekerjaan yang sangat melelahkan tentu saja dan tidak jarang harus dilakukan selama beberapa hari.
Rumah atau tempat kerja yang sudah bersih biasanya akan dipasang hiasan tradisional berupa anyaman alang alang yang bisa dibeli di supermarket. Cukup aneh tentu saja, negeri yang sudah sangat modern seperti Jepang tetap mempertahankan ritual dan tradisi primitif dan jadul, salah satunya adalah memasang hiasan rumput alang alang.
Berdoa / Sembahyang
Sekarang kita membahas bagian puncak acaranya yaitu detik-detik pergantian tahun. Apakah yang mereka lakukan? Jawabannya bukan pesta, tiup terompet atau nonton TV tapi pergi ke kuil untuk berdoa! Ya, tahun baru adalah identik dengan bersih bersih dan berdoa bagi budaya mereka.
Aktivitas berdoa di tahun baru dimulai sejak tengah malam yaitu disaat detik detik menjelang pergantian tahun tahun. Ini adalah salah satu keunikan dari perayaan tahun baru di negeri tersebut. Disaat kebanyakan masyarakat di negara lain melakukan pesta terompet dan kembang api, orang Jepang cendrung memilih berdingin-dingin di kuil sambil menunggu waktu untuk berdoa. Sedikit catatan, Desember adalah musim dingin di negeri sub tropis. Cuaca dingin menusuk tulang dan bahkan tidak jarang diiringi dengan hujan salju, pertanda suhu berada di bawah titik beku. Aktivitas yang sangat tidak enak tentu saja.
Acara berdoa ke kuil di tahun baru ini terus berlanjut sampai pagi hari. Untuk kuil besar, keramaian ini akan berlangsung selama 2 atau 3 hari. Bagi golongan muda dan kuat secara fisik menahan cuaca dingin biasanya akan memilih malam hari menjelang pergantian tahun, sedangkan bagi mereka yang enggan berdesak desakan akan memilih pagi hari atau hari lain. Aktivitas ini disebut dengan Hatsumode atau “kunjungan pertama ke kuil di tahun baru”.
Tahukan anda kapan mereka akan berkunjung lagi ke kuil untuk sembahyang? Jawabannya adalah tahun depan! Sembahyang bukanlah bagian dari keseharian dalam budaya mereka. Kebanyakan orang Jepang akan berkunjung ke kuil sekali dalam setahun atau bahkan tidak sama sekali. Namun yang jelas walau mereka jarang sembahyang tapi lingkungan mereka tampak sangat bersih dan teratur. Lho, Jaka Sembung bawa golok alias kagak nyambung! Agama dan kebersihan, apa hubungannya?
Opini Penutup
Tahun baru adalah waktu untuk berdoa, sembahyang atau ritual agama. Ini adalah merupakan type masyarakat timur yang cendrung religius. Masyarakat Bali contohnya merayakan tahun baru Saka dengan pawai budaya menjelang tahun baru dan menyepikan diri di tahun baru. Demikian juga untuk tahun baru Jawa, tahun baru China ataupun tahun baru Muharam di negeri Arab selalu identik dengan ritual. Jadi apa yang dilakukan oleh masyarakat Jepang sepertinya bukanlah hal aneh. Mereka telah membuang kalender tradisionalnya dan beralih ke kalender Gregorian. Tapi uniknya ritual doa di tahun baru tetap mereka pertahankan.
Tentu saja kita tidak perlu ikut ikutan meniru aktivitas berdoa di tahun baru seperti orang Jepang. Dalam urusan berdoa, mereka khan melakukannya cuma setahun sekali, sedangkan kita (tidak termasuk si Mbah) saya yakin melakukannya dalam kuantitas yang jauh lebih banyak bukan? Sekarang masalahnya bagaimana dengan aktivitas bersih bersih? Harus diakui bahwa, kebersihan atau bersih-bersih belum menjadi budaya di negeri kita.
Tahun baru tinggal beberapa minggu lagi, kalau pembaca setuju dengan isi tulisan ini, berniat berubah menuju ke arah yang lebih baik, sekaranglah saatnya. Caranya ya dimulai dari hal kecil yaitu bersih bersih. Ah, itupun kalau anda setuju. Bersih bersih menjelang tahun baru adalah budaya orang Jepang yang besar kemungkinan adalah SESAT, jadi untuk apa ditiru?
Copyright@dongengbudaya
Penulis : Jenggot Uban
Sumber image: Wikipedia
Betul Sekali Mbah Wage yg terhormat….Kiranya kita hrs mencontoh dr Negara Tsb,…Dinegara kita begitu kotornya ya Mbah…..Kebersihan sebahagian dr Iman juga Mbah…….Saluut…..
Bersih bersih bersihhh bersih lah negriku…
Malu malu malu..malulah hati..
Kotornya teramat sangat, ..ya kotornya gawat..
Inilah amanat yg menjadi keramat..(Iwan Fals)
Mbah dulu di desa saya setiap tahun ada ritual bersih desa, dan rwatan bumi juga
entah kemana sekarang, katanya syirik gitu..
.lha…bersih2 kok di benci Tuhan ki gimana ya,,?
iya setuju banget ama budaya yg satu ini!nice post ^^
Luar biasa !!! Si mbahku Wage Yang ganteng.
Gokigen Yoo !! (hellloooooooooowwww #Logat alay)
Di Jepang memiliki Konsep Bersih-Bersih yang disebut dengan “5 S” (Lima ES) Apakah itu “5 S” ini bukan jenis Es Krim Magnum GOld Terbaru tapi ..5S atau 5R (versi terjemahan yang “dipaksakan” ke dalam Bahasa Indonesia) adalah Istilah bahasa Jepang yang merupakan pelatihan budaya dasar untuk menanamkan kebiasaan yang baik, kedisiplinan kerja dari diri sendiri baik di lingkungan sekitar, dirumah, dijalan, ditempat kerja dan dimanapun kita berada.
dan ini adalah penjelasa detail 5S yang saya pelajari di Pelatihan baik sebagai Kenshuusei (siswa magang), dan beberapa pelatihan AOTS di perusahaan tempat saya menjadi “Romusha Beruntung” heheheee canda dikit napa !! Serius amat bacanya ..tapi ini Ciyus lho ya !!! Okey lanjuuuuut (bentar-bentar, kepancing nich !! sama mbah Wage he he he !!)
5 S (bahasa jepangnya “GO ESU” Go= Lima, Esu = S ) Tersebut adalah :
1. SEIRI artinya Ringkas (Keteraturan)
– Membuang hal yang tidak lagi berguna ke tempat sampah.
Misal :
2. SEITON artinya Rapi (Kerapihan )
– Mengatur dan menyimpan segala sesuatu di tempat yang tepat untuk pencarian cepat.
3. SEISO artinya Resik (Kebersihan)
– Membersihkan semua orang adalah bagian dan bertanggung jawab atas kebersihan itu sendiri.
( Dengan kata lain setiap orang harus menjadi petugas kebersihan)
4. SEIKETSU artinya Rawat ( Kelestarian)
– Standarisasi cara menjaga kebersihan, supaya barang lebih awet untuk dipakai kembali.
5. SHITSUKE artinya Rajin ( Kedisiplinan)
– Mempraktekkan ‘Lima S’ sehari-hari secara disiplin sebagai cara / gaya hidup (Life Style) ,
Dan ini juga berarti sebuah “Komitmen Bersama”.
Menurut Inamori Yuuji Sensei (My beloved teacher Mr. Inamori Yuuji)
Bangsa Indonesia masih perlu “O” untuk point ke 5 yaitu “SHITUSUKE” :
Karena “O” + “SHITSUKE” = OSHITSUKE —-> “OSHI” = Dorongan Dan “TSUKE” = Memberi.
Alasannya adalah karena belum “SADAR” mungkin masih “EDAN”..hehehee jadi perlu “DI DORONG – DORONG”.
secara terus menerus dan berkesinambungan agar menjadi sebuah “ATTITUDE”.
Dan ….nantinya ada yang namanya “KAIZEN atau Improvement”. Sementara itu dulu aja yang tidak keluar dari Topik Artikel di atas yang di tulis oleh yang mbaurekso Blog abal-abal ini.
Tanamkan Konsep : “Hidup senang dengan Menertawakan diri sendiri”.
Dan lakukan 5 S dimanapun anda berada. Dimulai dengan “perduli” dengan sampah orang lain, Mulailah “MEMUNGUT” sampah dan menempatkannya pada tempat sampah. Biarkan orang bilang “SOK BERSIH” atau dibilang “EDAN” karena memunguti sampah di lingkukangan sekitar kita. Saya yakin mata hati mereka akan terbuka kesadaran mereka akan tergugah.
Ingat baik-baik para pembaca BLog abal-abal ini :
“UNTUK MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA, BERIKAN CONTOH DARI TINDAKAN ANDA SENDIRI”.
Matur Sukseme.
Ksatria
menyambut tahun baru alakadarnya,
sekedar rehat sejenak saja. mencari jarum yang terlepas. biar tidak tegang mulu. Met pagi, slamat menyambut hari yang berdegub.
Hehe bener banget memang,semestinyalah budaya bersih itu di lestarikan dari sejak dini, kalo kita mengambil contoh jepang atau korea:
Contoh kecilnya:
mereka kalo makan permen di jln dan tidak menemukan tempat sampah,mereka akan mengantongi sampai mereka menemukan tempat sampah terdekat,nah bangsa kita yg mengaku beragama,dah bahkan bersih adalah sebagian dari iman katanya,itu sih cuman katanya doank kali haha…
apa jadinya negara ini jika sebagian iman kita buang di jln haha…ups salah,jika sampah kita buang di jln.
wah” menghawatirkan jadinya nich…bila kita msh doyan buang sampah di jln,berarti sebagian iman kita,tanpa sadar udah kita buang hoho dan dengan begitu hampir 80% penduduk indonesia penghuni Neraka,sebab iman mereka dah dibuang dimana-mana.
Mari bersama-sama budayakan budaya bersih
Salam Rahayu….!
Menyapu atau bersih bersih adalah bagian dari keseharian. Andapun pasti sudah biasa melakukannya bukan?
————————
kalo si sy.. ya harus dan sering…Mbah,
maksudnya,..si sy sangat anti olah raga karena tenaga terbuang hasilnya… (berhubung sy bukan atlit propesional) ya cuma capek, haus dan laper. 😕
konsekuensi sy ganti aja (rekomendasi yg disebut) olah raga… dgn sering membersihkan apa yang musti dibersihkan,
energi sama2 terbuang tapi hasilnya yaitu sebagai maintenis..eh..maintenance aset, (salah satu contohnya) kamar mandi/wc di rumah, …dsbnya.
kalo di luar rumah dan pekarangan sktr sedap dipandang, tapi di dlm WC malah ndak layak dikatakan ‘bersih’ ? kan sy juga yg rutin harus nongkrong (baca: modol) dimoskow…eh..di WC. ,,(^_^),,
oya mengenai sampah,
di kota2 (negeri ini) yg padat bangunan/perumahan.. mungkinkah jika dibangun terowongan bawah tanah khusus sampah ?.
“teknisnya” spt saluran pada vacuum cleaner yg menyalurkan debu/sampah dari byk tempat intake, sampah terhisap dan mengalir menuju TPA.
namun jika dibandingkan dgn diangkut truk2 sampah, apakah infrastruktur itu efisiensinya lebih baik ato tidak, nah itulah yg sy malah ndak mampu mikirin. 😳
skdr curhat.. mungkin aja setiap (telah) tahun baru, akan terus ada cara/teknologi yg lebih baik utk mengatasi sampah.
Malam menyambut tahun baru masehi sangat meriah… kembang api terlihat indah menghiasi langit malam… musik dangdut pun terdengar merdu mengiringi acara bakar ayam dan jagung… suara terompet bersahutan membangkitan semangat… pokoknya seru banget deh… Beda banget kalo menyambut tahun baru Islam… 😀
Menjelang tahun baru.. semoga seru, semangat, meriah dan semoga semua selamat selalu.. amiiin 🙂
Satu point yg menarik dari wacana di atas dan pemerintah harus jeli yaitu TKI khususnya ob atau petugas kebersihan kurang dibutuhkan di Jepang. Semoga generasi muda Indonesia bisa seperti itu
Kang Krishna, di jepang, kebersihan sudah menjadi budaya. Contoh menarik, saat piala dunia di brazil, para sporternya yang berangkat dari jepang semuanya membawa satu bekal wajib yaitu plastik sampah. Saat pertandingan berakhir, seportenya pada asik mungut sampah di sekitar bangku duduk mereka. = LINK = Kalau di kita kebersihan urusan belakangan. Asal ndak tawuran ya udah syukur.
Saatnya untuk bersih-bersih rumah. Dimuali dari ruangan belajar merangkap kantornya dongbud.
Selamat MALAM dan SALAM kepada
@Oom Wager (EMPU-nya Blog);
@Para Pinisepuh;
@Para Winasis-Waskita;
@Para Warga Padepokan Mbelgedez;
Para Alumni dan Para Sedulur Semua@
Tulisan (Artikel) yg MENARIK, POSITIF, KONSTRUKTIF & MENAMBAH WAWASAN.
Khusus-nya di alinea :
Penduduk Jepang dikenal sangat gila dengan kebersihan. Semuanya harus bersih, sempurna dan serba teratur. Sampah di jalanan adalah pemandangan langka. Nah, dalam rangka menyambut tahun baru, lingkungan dan rumah yang sudah bersih akan dibuat menjadi jauh lebih bersih lagi.
Menyapu atau bersih bersih adalah bagian dari keseharian……. dst
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Saya (sedikit) bisa menarik kesimpulan (walau empiris-nya saya belum pernah tinggal di Jepang, baik di rural, pun di urban, dan… mohon dikoreksi jika salah…..), Habit & Culture yang bersih2 tsb kan tidak ujug2 ada, itukan Habit & Culture yg terawat & terjaga dari dahulu-nya hingga kini, utama-nya oleh Para ORTU kepada Putra-putrinya, karena LOGIKA-nya hidup & kehidupan (PENDIDIKAN) yg MENDASAR (sbg Pondasi) ini dimulai dari RUMAH, slj oleh Para GURU di SEKOLAH, KOMUNITAS, dsb.
Dimana HULU-nya adalah KEBERSAMAAN, DISIPLINITAS, BY PROCESS & TANGGUNG JAWAB, HILIR-nya (Output & Outcome-nya) adalah SERBA RAJIN & ULET, SERBA TERATUR, SERBA BERSIH & SERBA INDAH.
Selain hal tsb di atas, STRUKTUR Penduduk Negeri Jepang memudahkan & mendukung-nya, dimana Struktur yang mayoritas adalah KELAS MENENGAH, mereka TERBIASA menggunakan AKAL SEHAT (Kecerdasan Intelektualitas) & Kecerdasan Emosionalitas.
Sedangkan di NEGERI KITA ini berbanding terbalik, detail-nya (ulasan-nya), monggo Simbah WAGER aja yg me-wedar……. Heheheee………. (Saya enggak tega mengurai-nya…….)
Rahayu Sagung Dumadi,
Jayadanjayalahblogdongbudpadepokanmbelgedez,
Majulahdanjayalahnusantaraibupertiwimerahputihnkri
Oh ya ada yg terlupa…., apakah ARTIKEL ini di Publish Thursday, 15 December 2011 ?
Jika ya…., berarti Saya belum lahir & terlahir di Blog Dongbud, Padepokan Mbelgedez ini……. Heheheee……….
One more……. Itu yg sedang menyapu apa-nya Oom WAGER….? Titip salam yaaa……. Heheheee…….
Rahayu Sagung Dumadi,
Jayadanjayalahblogdongbudpadepokanmbelgedez,
Majulahdanjayalahnusantaraibupertiwimerahputihnkri
Kang Pejalan,
Ini tulisan zaman jadul yang filtur sticky-nya diaktifkan jadi nongol di halaman paling atas. Sticky dicabut ya balik lagi ke bawah.
Tulisan di dongbud sebisa mungkin (diusahakan) bersifat umum, bisa dibaca berulang dan ada sisi postif yg bisa diselipkan atau didiskusikan.
Kebalikannya adalah tulisan hot, gossip artis dll. Bagus sih utk bikin blog ramai, cuma tulisan semacam itu, setelah seminggu berlalu akan basi. Ssssttt… sebetulnya alasannya yg benar adalah karena saya malas update blog atau melototin berita tiap hari.
Tahun baru sikapi dengan bijak
Lebih aman keluar atau tidak dengan kondisi negara seperti ini,
Kalau tiba2 ada suara allah huakbar duer
Kita tidak tau