Apakah yang anda banggakan dalam hidup?
Harta melimpah, koleksi istri dan mobil mewah? iPhone keluaran terbaru, rumah, jabatan atau prestasi akademik? Apapun yang anda banggakan sepanjang membuat anda senang dan didapat dengan halal, tentu sah sah saja untuk dibanggakan bukan?
- Bagaimana kalau seseorang sama sekali tidak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan?
Kalau rasa bangga tidak bisa didapat dengan cara positif maka secara naluriah akan mencari alternatif. Seorang anak yang tidak memilki prestasi pribadi akan cendrung membanggakan prestasi sekolahnya, prestasi teman atau mungkin juga kekayaan orang tuanya, asal usul atau keturunan. Apakah seiring dengan bertambahnya umur seseorang akan menjadi lebih bijak dan dewasa? Jawabannya sepertinya relatif. Kalau anak kecil bertengkar berebut atau membanggakan mainan kecil, orang dewasa akan bertengkar atau membanggakan maianan BESAR. Jaman dulu seorang raja membanggakan kekuasaan, kekayaan dan koleksi istri/selir. Jaman sekarangpun orang dewasa masih melakukan hal yang sama, membanggakan istri yang banyak cantik atau “prestasi” lain seperti mampu menyelingkuhi istri tetangga tanpa ketahuan.
Agama adalah kebanggaan paling mudah dan dijamin masuk surga
Bangga pada harta dan jabatan, itu jelas kebanggaan yang sesat. Bangga memiliki koleksi istri atau selingkuhan, ah itu konyol dan juga porno. Bangga pada agama, nah ini dia yang barokah.
Di belahan negeri tertentu, penduduknya berjuang dan bersaing demi PRESTASI atau karier. Prestasi atau karier adalah kebanggaan dan tujuan hidup bagi mereka. Wajar kalau akhirnya ilmu pengetahuan, bisnis dan segala macam prestasi oleh raga berkembang di negeri tersebut. Sedang di belahan dunia lain, negeri yang tidak memiliki prestasi apapun, negeri amburadul dan sepakbola babak belur maka pada sebagian orang, agama menjadi alternatif kebanggan terakhir yang paling mudah. Saya sebut mudah karena Anda tidak perlu membayar untuk mendapat agama bahkan (mungkin) malah bisa dapat uang, sarung, peci ataupun supermi . Agama juga tidak perlu susah payah untuk dicari dan dipilih karena otomatis sudah didapat saat lahir.
Jadi agama adalah pilihan mudah. Tanpa prestasi duniawi maka sesorang dengan mudah bisa berlindung dan bersembunyi di balik prestasi dunia akhirat. “Emang uang, prestasi dan karier bisa dibawa mati? Mereka mungkin bergelimang uang dan prestasi tapi jiwanya kosong.” begitulah kira kira komentarnya.
Terusiknya rasa bangga
- Apa yang terjadi seandainya kebanggan seseorang terusik?
Nah, bagian ini menjadi tidak kalah menariknya. Di negeri sekuler, yang membanggakan prestasi duniawi maka hilangnya rasa bangga akan memicu terjadinya KEGILAAN atau bahkan bunuh diri (sendiri). Sedangkan di negeri yang membanggakan agama dan dunia akirat maka hilangnya rasa bangga juga akan memicu KEGILAAN dan aksi bunuh orang. Serupa tapi tidak sama. Terusiknya rasa bangga terlebih lagi rasa bangga terhadap agama bisa menimbulkan akibat yang fatal dan mengerikan.
OPINI PENUTUP
Bangga adalah sifat alamiah dari manusia. Setiap orang secara alamiah, sadar atau tidak sadar akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan rasa bangga. Bagaimana caranya dan apa yang dibanggakan adalah hak setiap orang. Sepanjang yang bersangkutan senang dan tidak melawan norma hukum sepertinya adalah sah sah saja bukan?
Bangga adalah urusan pribadi yang tidak perlu diatur atur, namun dalam konteks permasalahan sosial khususnya masalah remaja, pemenuhan rasa bangga kadang (terpaksa) perlu diatur. Istilah yang lebih tepat mungkin MENGARAHKAN atau membimbing. Dengan mengarahkan dan mengajarkan cara pemenuhan kebutuhan rasa bangga dengan cara POSITIF maka berbagai kasus sosial seperti kenakalan remaja, kehamilan remaja, tawuran dll akan bisa diselesaikan dengan relatif lebih mudah.
Memiliki rasa bangga yang positif adalah SALAH SATU CARA untuk menemukan makna hidup. Bangga berarti senang dan senang akan membuat hidup lebih berarti. Hidup ini idealnya memang sebaiknya dijalankan dengan rasa bangga alias hati senang bukan?
Tulisan ini telah diedit beberapa kali dan akan terus diedit.
Edit terakhir 2012/06/25, 22:21
Referensi dan inspirasi editing: Kang SMP dan Kang Balanedewa
[Sumber image1: wikipedia, image2: unknown]
Salam Cacak J amu S akit.
Weeh… ini hal baru yg cacak ungkap…. hmm… Profesi sebagai Manusia…. hhh… ini yg sedikit jumlahnya… kebanyakan manusia berprofesi sebagai unggas (ayam, bebek, burung… kluruk sana-sini… ngikut yang angon kesana-sini… berkicau sana-sini… lompat dan terbang kesana-sini…. nelek pating tlecek sak enggon-enggon)… ada yang berprofesi sebagai gukguk… menyalak sana-sini pamer taring dan geraman atau berprofesi jadi macan-singa… jaim.. angguk sana-sini sesekali mengaum pamer kekuatan…. jian… negara kita ini bak Bonbin wonokromo.
Tentang ibunya anak-anak…. hmm… memang betul… perlu strategi jitu dan tak kenal menyerah…(ndableg…wakkkk)….dulu saat mau mendekatinya… hhhh… tanpa ada modal apapun.. kegagahan..baju ijo… tak mempan…lha dia juga anaknya tentara… yg mampu meruntuhkan … yaitu tadi… ndableg dan ulet bergerilya ngawal kemana-mana…. jadi tukang ojek-sopir pribadi rangkap jongos…dah…pokoknya ndlosor… eee…jatuh juga…. syuuuukuurrr…hehe.
Ada benernya juga kang O’on… emang ada juga dokter yg kurang etis tindakannya… biasanya yg beginian ini dulunya jebolan sekolah swasta karena beaya mahal… so nyari kembalinya modal plus bunganya…. tetapi justru kurang etis ini yg malah jadi banyak pelanggannya… yg harusnya sudah selesai… eee… disuruh bolak balik kontrol tanpa dasar alasan medis yg rasional… dan dokter yg banyak pasiennya ini pasti akan jadi target incaran sponsor dg iming-iming tertentu sebagai imbalan pemakaian produknya….
so… sedikit advis… kalau perlu ke dokter… pilihlah yg sepi prakteknya (pasti tak akan ada sponsor yg mau dateng) atau memang tidak buka praktek pribadi tapi kerja di sarana pemerintah…. hehe… bukan maksud promosi… ibunya anak-anak memang saya larang buka praktek pribadi tapi boleh nolong ngobati tetangga/kenalan gratisan.
Suwun cak.
Salam dan selamat pagi…..hormat kepada semua sederek……
Istilah ” dhableg ” sangat populer dalam bahasa jawa timuran.dan gandengan dari istilah itu adalah ” mokong “….kata kata ini biasanya untuk mereka yang dinilai melakukan hal hal yang terus menerus atau seperti nakalnya saya ketika masih muda….ha ha ha…ingat diri saya dulu yang menyandang gelar miring dan memalukan….tukang judi , peminum , ngondol , begadang dan lain lain yang bersifat tidak positif bagi kehidupan saya dan keluarga saya , kalau mengingat ini ….waaah…jadi malu dan sedih……alhamdulullah sekarang tidak dan anak anak saya juga tidak mencontoh kelakuan bapaknya yang gendeng itu……..wakakakak…..
Membahas profesioanalisme dalam kehidupan maka bangsa NKRI atau bangsa Jawa sudah pernah membuktikan sebagai negara besar , Majapahit salah satu contohnya ….
Bangsa NKRI yang sudah ahli dalam seni ,budaya , teknologi , politik , pengobatan , kasepuhan , kepercayaan kepada Tuhan , manembah kepada Gustinya dan lain lain yang semua itu bernilai sangat tinggi dan yang paling kita banggakan adalah adat adab hidup ketimuran yang luhur dan adiluhung , sopan santun , saling menghormati , gotong royong…..itu semua dijaman DULU dan warisan baik itu SAAT INI sedang menuju hilang punah…..
.
Semua nilai baik dan mulia luhur menjadi hancur lebur ketika banyak manusia yang sudah tidak seperti manusia lagi dan mereka adalah para penghancur nilai kemanusiaan , mereka adalah dan hanya melacurkan diri dan menghamba kepada duniawi dan bahkan mereka menjual nyawa orang lain yang bukan haknya dan mungkin juga sedang menjual bumi pertiwi ini kepada bangsa lain……jaman wes tuwo dan nurani sudah tercabik rusak ….hati nurani sudah amat langka dan mungkin hanya sebagai barang antik dan jarang dijumpai di masyarakat bangsa NKRI…….
Selamat pagi….salam hormat dan damai
Profesioanal dalam hidup menurut kami adalah ilmu hidup atau perbuatan yang harus dijalankan dan bisa diteladani oleh banyak manusia dan gelar untuk para pelaku ilmu ini adalah para penghamba cinta kasih , hamba Tuhan YME , para manusia yang menjunjung tinggi keluhuran budi pekerti , nurani sebagai kiblat dari arah dan jalan hidupnya…….
Nasehat untuk kami……jadilah kamu sebagai dalang…..untuk mengerti lakon hidup dan kehidupan…..
Para ahli hidup adalah adalah para manusia benar ….sebagai DALANG dalam pagelaran wayang kulit ….para pelaku hidup yang sudah mengerti hakekat kehidupan yaitu belajar mengenal hidup dan dirinya sendiri….
Mengenal jati diri adalah suatu keharusan atau kewajiban….mengenal semua wayang wayang sebagai gambaran sifat sifat diri manusia….sifat sifat itu yang mewujud ada ketika kita sedang hidup ( wayang sedang dimainkan ) dan wayang wayang atau sifat itu menjadi hilang dan tidak ada ketika semua itu berada dalam kotak atau bisa dikatakan sifat sifat yang sedang dimatikan atau tidak diwujudkan …semua sifat sifat yang ternyata TIDAK ADA ketika hakekat ada kita sedang tidak ada….
Ketika kita sedang hidup dan bergerak maka sifat kita sedang ada dan mewujud…kita sebagai wayang apa dan sedang menjalani lakon apa ??…..apakah kita sebagai ..satrio atau raksasa…brahmana resi atau seorang raja….dewa atau sebagai punokawan…atau buto cakil yang selalu mati oleh kerisnya sendiri ..he he he……
Hidup adalah perang tanding antara sifat sifat kita sendiri ….itulah perang suci dalam hidup dan kehidupan dirimu…kalahkan wayang wayang buruk yang memang harus kalah dan jadilah kamu sebagai satrio atau raja dan bahkan sebagai dewa atas kehendak dirimu sendiri……….
Mbah Wage…Mas ABR…itulah sekedar cerita filosofi wayang…he .he…wayang abal abal……weeeh…kapan Mas ABR bercerita atau menjadi dalang dan JDD sebagai sinden…lalu saya ndeprok pakai sarung nonton dibalik pakeliran… sambil ngopi dan ngebus ngrokok……..wakakakak….Nuwun
Salam Cak Jare Sopo, Simbah dan Sedulur semuanya.
Passs… buanget…..
Kita semua yg masih hidup di dunia ini adalah “dalang (yg berperan adalah otak+hati)” yg memutuskan “jenis wayang/karakter” apa yang akan kita ambil dari “kotaknya” dan memunculkannya di “layar pakeliran diri kita” sehingga bisa terlihat oleh orang lain (“dalang lain”). Kebanyakan semua orang (“dalang”) senengnya ngeluarin di “pakelirannya masing-masing” tokoh wayang Arjuno… terutama yg masih muda atau “tokoh wayang Prabu/ raja” tanpa mempertimbangkan saat itu bahwa dia sedang berada di “pakeliran di luar dirinya” yang sedang ada lakon yg lagi digarap(dimainkan) oleh “dalang lain yg lebih besar/berkuasa”.
Untuk lebih jelas,….. diri kita adalah “dalang+kotak wayang yg berisi tumpukan tokoh wayang+ pakeliran…. ini bisa pula disebut sebagai dunia (pakeliran) mikrokosmos, sedangkan dunia diluar tubuh kita yang terdiri dari banyak orang (dalang) lain dan akan terjadi interaksi sesama dalang disebut dunia makrokosmos…. ini bukan versi Agama tertentu tapi versi dalang abal-abal.
Sebuah Moto dalang abal-abal:
I would to be like what other people want.
I would serve like what other people expect.
Suwun.
..jadilah kamu sebagai dalang…..untuk mengerti lakon hidup dan kehidupan…..
————————————-
apakah si tuhan mengerti lakon hidup dan kehidupan ?.
apakah si tuhan pernah jadi dalang ataukah memang sebagai dalang ?.
kalo iya, (nasehat itu) berarti…jadilah kamu sebagai tuhan. (^_^)v
Salam kang O’on…. maap dalang yg saya maksud untuk lakon hidup sebatas lingkup hubungan antar manusia dan lingkungan alam yg didiami manusia.
apakah si tuhan mengerti lakon hidup dan kehidupan ?.
apakah si tuhan pernah jadi dalang ataukah memang sebagai dalang ?.
kalo iya, (nasehat itu) berarti…jadilah kamu sebagai tuhan. (^_^)v
_________________________________________________________________________
Salam Mas O’on……..semoga saya selalu memahami tentang komentar Njenengan…..itulah realita hidup …hidup yang bermacam …hidup yang berisi dan diisi hidup dan kehidupan yang lain…….seperti semua yang ada dalam diri tubuh kita sendiri …beda ujud dan beda fungsinya……berbeda tetapi satu tujuan dan hanya demi yang satu saja….Salam damai…..
@ Ki JS,
weeeh…kapan Mas ABR bercerita atau menjadi dalang dan JDD sebagai sinden…
—————————————————————————————–
Wadah, lagi enak-enak nglethisi kwaci di celuk di kongkon tampil… ini saya juga lagi ndeprok ndoweh nang ngarep dhewe, menikmati pitutur Ki JS yang lagi ndalang… xixixixixi… kik kuk…
@ Ki O`on,
ya itu pun (MAAF) kalo dokternya…profesional/ahli, dan ndak terlalu berambisi kejar target/bonus melariskan produk2 dari “sponsor”. (^_^)v
————————————————————————–
Thanks, He he he… ngomongin ‘sponsor’ jadi ingat dagangan produk bersistemkan MLM aja… hanya saja dagangan yang selalu laris adalah agama aba-abal…
Pernah juga saya ikut MLM abal-abal, lucu banget setiap upline yang mendapatkan downline ia akan mendapatkan royalti, semua downline di gembleng, sehingga nantinya juga bisa melakukan hal yang sama dalam hal merekrut member seperti uplinenya…
Tak beda jauh dengan dagangan yang di atas, hanya beda bentuk, wujud dan ganjarannya bagi yang sukses namun semuanya bermuara pada satu yang pasti: menumpuk kekayaan bagi sponsor atau si penemu dagangannya, jika si penemu udah lama meninggal maka kekayaan bisa di wariskan untuk generasi selanjutnya, turun temurun sampai di akhir zaman…
Bagi member baru yang masih kesulitan menjaring konsumen, maka supaya jaringannya bisa solid, adalah memperkuat strategy mengajak anggota di lingkungan keluarga dulu, baru tetangga, warga dan bangsa, di mulai dari istri, anak dst… istri haruslah patuh pada suami jika ingin mendapat bonus atau pa-hahahaha-la…
Tapi jaman sekarangpun wanita juga nggak mau ketinggalan, mereka semakin agresive menjajakan dagangannya, mau di pacarin/ di nikahi sekalipun, asal sang pujaan bersedia masuk menjadi anggota membernya, jika udah menjadi member lainnya, terpaksa harus keluar dari MLMnya dan masuk ke dalam lingkungan MLM keluarga istri…
@ Ki O Puber,
Xixaxixaxix… kalau puber pertama dulu datangnya konsultasi ke dokter cinta istri, puber kedua nanti pasti juga sama… siiiip deh, Happy honeymoon all the times sir!
Cocology fisiology wayang, Ki O permainanya bagus sekali bisa mengimbangi Ki JS, serta bisa memberi masukan, input dan saran, kayak dalang dan cantriknya… pas maripas, komplit mariplit… saya jadi sinden pupuk bawang saja… qeqeqeqeqe…
Salam wayang abal-abal,
Dewi
hanya beda bentuk, wujud dan ganjarannya bagi yang sukses namun semuanya bermuara pada satu yang pasti: menumpuk kekayaan bagi sponsor atau si penemu dagangannya
——————————————-
dagangan tidak selalu menghasilkan wang,
ironisnya salah satu dagangan yaitu….(kepercayaan/mitos) tuhan.
sementara penelitian ilmiah…
jelas dan terang2an agar menghasilkan wang, setidaknya agar balik modal biaya penelitian.
gelar spt doktoral atau bahkan penghargaan nobel, susah didapat krn dituntut pula berkontribusi utk memajukan perekonomian.
apalagi jika didanai kaum kapitalis…
kapatalis biasanya akan setuju berapa pun sang profesor meminta bayaran agar bekerja utk mereka,
namun tentu aja mereka akan menarget dan menuntut tanggung jawab sang professor itu agar apa yg dikerjakan harus sukses (berlaba) di pasaran.
sbg contoh..lain
cek saja berapa biaya material suatu produk, per kuantitas unit biasanya diketahui sangat murah,
namun yg membuat harga jual terendah produk itu menjadi tidak murah atau bahkan sangat mahal adalah biaya SDM.
sudah jadi rahasia umum, mengapa banyak pengusaha/investor membangun pabriknya di negara2 dgn UMR yg msh rendah.
apakah agama/kepercayaan/mitos cenderung berasal dari komunitas yg (MAAF) “tertinggal” di masanya ???.
jika agama dikatakan salah satu dagangan yg sukses pun, namun msh scr kuantitas (scr jumlah umat beragama),
………belum tentu sukses scr kualitas (msh berpeluang timbulnya ‘komplain’ atau pertanyaan2 ‘simpel’).
(^_^)v
Salam semuanya…
enaknya yah bersembunyi dibalik kata abal2 bisa ngomong seenaknya tentang hal2 yg tidak disenanginya….orang yg lemah itu, yg menutup2i kelemahan dirinya dgn bicara hal2 yg bertentangan dgn pikirannya dgn sok akademis dan intelek….padahal nol putul dalam lakon hidup…saya salut dgn bapak js, apa yg diomongkan sejalan dgn perjalanan hidupnya….beragama atau tidak beragama sama saja, kalo munafik mah yah tetep munafik….maaf kalo tersinggung berarti benar….wkwkwkkwk…
jangan tersinggung karena komen saya juga abal2….wkwkwkk…..
oh yah pertanyaan buat para penyembah akal…..tolong jelaskan secara ilmiah dan masuk akal….berasal darimana susu? apakah dari kantong susu ibu atau sapi? coba saja belah kantong susunya, apakah isinya air susu?….saya masih banyak pertanyaan nih…maaf kalo pertanyaan saya cenderung abal2…wkwkwk….
Salam Bang Doel dan Semuanya.
Asal susu pasti dari anak, tanpa beranak tak mungkin bisa keluar susu… wkkkkk
salam sapi perah….
tebak2 buah manggis yah….sampeyan kira sapi perah, nunggu beranak dulu untuk bisa diperah….wkwkwk….
Salam bang doel…. kalau diperah mah…tak perlu beranak…. bang doel juga bisa diperah… mau bukti? coba melanggar rambu jalan didepan polisi…. pasti deh… jadi sapi perah…wakkkkk.
Produksi susu sapi dan Inseminasi buatan.
Hiks….hiks…. teganya para manusia…. membunuh dan memakan saudara sepenyusuan dan memperbudak ibu yg menyusuinya… hiks.
waktu SMA di Buton, Sulawesi, saya punya salah seorang guru mata pelajaran, namanya pak La Bangga…tapi orangnya cukup rendah hati…hehehehe, saya pribadi sangat bangga sebagai orang Indonesia, bangsa yang diberkahi Tuhan beraneka ragam suku, budaya, agama, tapi hp saya tetap buatan china, gak apa-apa kan,mbah…hehehehe