Kang Hasan : Ayat-ayat yang Perlu Ditinggalkan


Kang Hasan

Banyak orang keberatan bahkan marah ketika saya tulis bahwa tidak semua ayat Quran harus dilaksanakan. Bahkan ada yang marah. Quran, kata mereka mutlak, dan abadi. Semua harus dilaksanakan.

Menurut saya tidak. Ini ada beberapa contoh ayat yang menurut saya harus ditinggalkan.

1. Al-Mukminuun ayat 5-6.
“Yaitu orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri dan budak-budak yang mereka miliki. Sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.”

Kalau kita cari dalam Quran, ada banya ayat yang berbunyi begini. Hampir dalam setiap kata azwaaj (istri-istri), selalu diikuti dengan “wa maa malakat aimaanukum” yang artinya (budak) milik tangan kanan. Apa maksudnya?

Di zaman dulu orang-orang boleh punya budak. Tidak cuma itu, mereka boleh menyetubuhi budak-budak perempuannya. Kini, kita tidak lagi boleh punya budak. Tentu saja kita juga tidak boleh menyetubuhi mereka. Ayat-ayat semacam ini tidak relevan lagi.

2. Surat At-Taubah 29
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”

Ada banyak ayat seperti ini. Bunuhlah, atau perangilah orang-orang kafir, orang tidak beriman, dan sebagainya. Ayat-ayat semacam ini kebanyakan adalah respon terhadap suatu situasi. Jadi hanya berlaku terhadap suatu situasi spesifik. “Orang kafir” atau “orang tidak beriman” dalam ayat seperti itu adalah kelompok tertantu, yang ada pada zaman itu. Jadi ayat ini tidak berlaku umum, tidak pula berlaku lagi pada saat ini.

Coba bayangkan betapa kacaunya dunia sekarang kalau ada pemerintah negara Islam yang menyerbu tetangganya karena belum Islam.