Oleh Kang Mumpung Sepi. Dicopy dari komentar di halaman warung kopi
pengayom = raja/ratu
pemimpin = perdana menteri
ketika nda puas dengan pemimpin, mereka masih merasa diayomi
peran sultan sebagai gubernur tidak dirasakan oleh warga
tetapi perannya sebagai sultan masih bisa dirasakan
pengayom dan pemimpin dalam satu tubuh akan sangan luarbiasa….
cuma sedikit pemimpin yang bisa melakukannya….
bahkan tokoh legendaris “nyata” nusantara puh masih dipertanyakan kemapuannya….
mungkin hanya bisa tergambar dalam penokohan khayalan atau harapan idealnya
mungkin salah satu tokoh khayalan dan harapan para pendahulu yang selalu “dianggap” muncul ketika terjadi perebutan tampuk kekuasaan…
tokoh ini di khayalkan mempunyai
kemampuan spiritual tinggi (agama, iman, dan takwa)
kemampuan supranatural tinggi (punya wibawa, dan sabdo pandito ratu)
kemampuan moral tinggi (kejujuran, keberanian, ketegasan, teladan)
kemampuan ilmu pengetahuan tinggi (ilmu tatanegara, ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu alam)
kalau pun beneran ada pemimpin yg seperti itu, yang memimpin negeri ini… pastilah jaya negeri ini
gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo
yang bahkan belum pernah mampu diwujudkan oleh para pendahulunya
Selamat Pagi,
Weleh, simbah lupa centang bagian ALLOW COMMENTSnya. Pantesan di halaman ini tidak ada komentarnya. Beribu maaf untuk Kang Mumpung Sepi.
Bagi rekan yang berminat dengan topik kepemimpinan, silakan ngumpul di halamannya Kang Mumpung Sepi. salam
Saya bisa tanya ya kang mumpung sepi…topiknya berbicara tentang “sabdo pandhito ratu”…kenapa bukan “sabdo pandhito raja”…jadi bingung ni kang…mohon penjelasannya…tx
Ratu adil mengapa bukan raja adil kang mumpung sepi….saya heran dgn adanya istilah ratu adil padahal sebenarnya raja adil…bener gak kang…
petruk jadi ratu? nah lo
Dlm bhs jawa,istilah ratu adalah raja…wah,susah amat sih lsg sebut Raja Adil,spy gak bingung lagi….gitu aja koq repot…hihihi…
sabdo pandito ratu itu apa menurut anda?
raja lebih kearah pemimpin….
ratu lebih kearah pengayom….
semua orang bisa memimpin, tapi belum tentu mengayomi….
Kalo aku sih ikuti skenario Tuhan pencipta Langit dan bumi…apakah dia seorang wanita atau lakilaki..aku sih oke aja…nurut menurut apa yg sdh ditetapkan gak masalah….asal jangan banci deh…ogah atuh….hehehe
kang mumpung sepi@ arti sabda pandita ratu…yang di tulis musarar jayoboyo atau serat katilada” ronggo warsito” adalah perintah/petunjuk dari seorang pemimpin keagamaan dan juga sebagai kepala negara?( pembimbing dan pengatur )dalam hal ini bukan ditujukan pemimpin masa lalu atau sekarang? namun yg akan datang yg notabene sebagai SPSW/Ratu Adil.
Ratu dalam hal ini adalah sosok lelaki, bukan wanita. karna ada sebutan “pandita”?(ulama/pemuka agama)