SENYUM – Ignoramus Idiotus Asukirik

Tulisan ini dicopy dari status Facebook sdr Asukirik (Dan Adhi). 

SENYUM. Saya terjebak macet di daerah Pasteur di Bandung. Sudah setengah jam hanya maju beberapa meter. Saya sudah mulai kesal, ngedumel sendiri, memaki dalam hati semua yang saya anggak salah. Saya tidak bisa mengerti kenapa motor bisa seenaknya jalannya, atau kenapa mobil bisa jalan tanpa mengikuti jalur yang sudah ditentukan. Pindah jalut seenaknya, tanpa signal, tanpa menghiraukan pengendara lain. Cukup kagum saya kok tidak ada kecelakaan. Singkatnya, saya kesal sekali dengan situasi pada saat itu.

Tiba-tiba mata saya tertuju pada seorang gelandangan yang duduk di sebuah sisa-sisa pagar di pinggir jalan. Tempat duduknya agak tinggi sehingga dia bisa memandang sebagian besar ketuwetan jalanan pada saat itu. Dia tidak memakai baju, hanya celana pendek yang saya tidak bisa tebak apa warna aslinya. Orang bilang Bandung lebih dingin dari Jakarta tapi saya merasa saat itu Bandung cukup panas. Dan gelandangan itu duduk dibawah teriknya matahari dengan mengangkat satu kaki. Yang membuat saya malu adalah, dia duduk sambil…….tersenyum.

Saya duduk di dalam mobil, yang meskipun bergerak lambat, masih tetap bergerak. AC menyala mendinginkan udara, sopir mengemudikan mobil, kaca film menahan sinar matahari. Dibandingkan dengan gelandangan itu, yang saya yakin tidak tahu dimana dia akan tidur nanti malam, atau apa yang dia akan makan nanti siang, atau dimana dia akan berteduh kalau hujan, hidup saya jauh lebih baik. Hanya terjebak macetnya jalan raya, bukan terjebak macetnya kehidupan. Lalu sayapun tersenyum.

2015 September 10 at 7:19am

8 respons untuk ‘SENYUM – Ignoramus Idiotus Asukirik

  1. copa : Love, care, and share untuk memerangi kemiskinan. Kita bertekad, masyarakat akan makmur dan sejahtera bersama-sama, maka dibutuhkan kesetiakawanan untuk berbagi,” ucapnya.

    “Yang kuat bantu yang lemah, kaya bantu yang miskin, yang maju bantu yang tidak maju. Ini yang kerap disebut sustainable growth with equality. Kita harus bergandengan tangan untuk melanjutkan pembangunan,” tutur SBY. Menurut saya Kalau dari dahulu seperti ini tidak bejibun rakyat yang miskin diatas tanah yang kaya..,bahkan karena kemiskinan banyak yang bunuh diri..hehehe..dosa dosa tidak mudah terhapus apalagi dosa yang merugikan banyak orang.,jangan kan makmur cukup saja sulit malah banyak yang tidak punya masa depan rangking sulitnya hidup bersih di tanah kaya.

    1. Sedih,jadi inget khalifah umar saat memanggul beras untuk rakyatnya yang kismin, saat ajudannya meminta untuk memanggul beras tapi umar malah berkata’ apa kamu mau menanggung dosa ku?..mungkin seperti itu.

  2. Asu sama artinya dengan kirik…
    Kata sebutan hewan ini sering sebagai bahan umpatan kepada lawan atau musuh ,seseeorang yang tidak disuka atau dibenci…

    Asu ,kirik sebagai hewan ejekan dan binatang yang diharamkan oleh mereka , entah kenapa diharamkan , mungkin asu binatang jorok , jelek , ganas,jahat ??…entahlah…tapi yang jelas banyak binatang yang lebih buruk dan lebih jahat dari asu…..

    Kasihan kau Asu kirik , entah apa salahmu sebenarnyaa sehingga bernasib malang hidup diatas bumi NYA ini…

  3. Dan gelandangan itu duduk dibawah teriknya matahari dengan mengangkat satu kaki. Yang membuat saya malu adalah, dia duduk sambil…….tersenyum…..

    Dibandingkan dengan gelandangan itu, yang saya yakin tidak tahu dimana dia akan tidur nanti malam, atau apa yang dia akan makan nanti siang, atau dimana dia akan berteduh kalau hujan, hidup saya jauh lebih baik…..

    =================================

    Berbahagia dan bersukurlah wahai kau manusia sehingga kalian tidak di ciptakan sebagai asu kirik…binatang malang yang sebenarnya sangat patuh dan setia kepada tuan nya…

    Tuhan sebagai Tuan dan maaf,,,asu kirik nya siapa??….begitulah simboll kesetiaan , kepatuhan dan cinta hamba kepada tuan telah di contohkan asu kirik…

Nama, mail dan website BOLEH diKOSONGkan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.