Membangkitkan Kesadaran, Kebangkitan Aku

Judul asli : Pebangkitan Kesadaran, Kebangkitan Aku
Penulis : Iful Sevenstar

Membangkitkan kesadaran diri itu adalah membangkitkan Aku, Aku itulah diri kedua anda yang maya. Banyak pelatihan spiritual dan supranatural yang bertebaran banyak di masyarakat, semua pelatihan itu menawarkan berbagai macam metoda dan cara untuk menyingkap kebenaran. Ada yang berbentuk pelatihan ESQ, pendidikan tasawuf, training Makrifatullah, meditasi kundalini, tarekat, kursus kebatinan dll. Lanjutkan membaca “Membangkitkan Kesadaran, Kebangkitan Aku”

Jangan Mencoba Menemukan Tuhan

250px-jkOleh: J. Krishnamurti

Melihatkah Anda bagaimana batin mengecoh dirinya sendiri? Bisakah Anda membawa apa yang tak dikenal, apa yang tak bisa dialami, ke dalam apa yang terkondisi, ke dalam alam yang dikenal?

Tentu saja tidak. Jadi jangan mencobanya. Jangan mencoba untuk menemukan Tuhan, kebenaran, oleh karena hal itu tidak punya arti. Yang bisa Anda lakukan hanyalah mengamati kerja batin Anda sendiri, yang adalah wilayah konflik, kesengsaraan, derita, ambisi, pemenuhan, frustrasi. Itu bisa Anda pahami, dan batas-batasnya yang sempit bisa diruntuhkan.

Namun Anda tidak berminat dengan itu. Anda ingin menangkap Tuhan dan menaruh dia di dalam sangkar apa yang Anda ketahui, sangkar yang Anda namakan tempat ibadah, kitab, guru, sistem. Dan Anda merasa puas dengan itu. Dengan berbuat demikian Anda mengira, Anda menjadi sangat religius. Bukan!

Lanjutkan membaca “Jangan Mencoba Menemukan Tuhan”

Agama Itu Adalah Diri Kita Sendiri

wanita3342Penulis: Iful Sevenstar.  November 10, 2011 at 9:51am

Tak bisa disanggah perdebatan disana-sini di grup-grup FB adalah perdebatan tentang agama lahiriyah, masing-masing pemeluknya unjuk gigi dengan memegang supporting pendukung kebenaran agamanya seperti kitab-kitab sucinya. Inikah dinamakan agama sebagai pemersatu ummat ? Apakah bukan sebaliknya karena perbedaan persepsi justru agama malah  menjadi pemecah belah ummat ?  Dan sangat tidak bisa kita mengklaim agama kami yang paling benar, dikarenakan suatu alasan hanya satu-satunya dari Tuhan dan bisa menyatukan ummatnya dalam agama tertentu, yang benar itu bila agamanya  bisa mempersatukan seluruh ummat manusia tanpa kecuali dengan fakta yang terlihat nyata.  Lanjutkan membaca “Agama Itu Adalah Diri Kita Sendiri”

Ahimsa – Menghukum Tanpa Kekerasan

250px-gandhiDongbud File. Artikel menarik tentang seni menghukum atau mendidik anak. Diceritakakan oleh seorang cucu Mahatma Gandhi, tokoh besar bangsa India. Walaupun Anda mungkin bukan penggemar Gandhi ataupun alergi dengan segala hal yang berbau India, namun sepertinya cerita ini terlalu sayang untuk dilewatkan. Ada satu pelajaran dan pesan moral penting yang ada baiknya direnungkan. Catatan: Ahimsa = tanpa kekerasan.
Lanjutkan membaca “Ahimsa – Menghukum Tanpa Kekerasan”

Mati Sajroning Urip (Mati Dalam Kehidupan)

img-250px3shellPenulis: Sdr Iful Sevenstar

Mati Sajroning Urip atau mati dalam kehidupan adalah pembuktian secara lahir batin diri kita sendiri yang disebut manusia seutuhnya. Ternyata praktek mati sajroning urip tersebut bukanlah suatu ritual khusus/ inisiasi/ fanasisasi dalam perilaku meditatif melainkan perbuatan/ etika kita sehari-hari dalam menjalankan kehidupan ini. Sungguh suatu hal yang amat sangat berat ketika manusia memasuki maqamat ini, karena tidak dapat diperoleh dari ilmu budi pekerti, ilmu fikih, ilmu agama, ilmu syariat, ilmu tarekat, ilmu makrifat maupun filsafat. Maqamat ini sudah masuk dalam koridor DIRI PRIBADI yang paling dalam, oleh orang lain sering disebut dalam wilayah ROH. Lanjutkan membaca “Mati Sajroning Urip (Mati Dalam Kehidupan)”

Tuhan Maha Liberal

warna-warniPenulis: Iful Sevenstar – Tuhan adalah Maha Liberal, sangat terbukti dan nyata tanpa harus menganalisa dan explorasi yang mendalam tinggal lihat saja dan perhatikan di sekeliling kita. Kita saksikan manusia dibiarkan begitu saja, dari segi keyakinan dibiarkanlah manusia itu mau beragama ataupun tidak, terserah! Dibiarkannya mau percaya sama Tuhan atau tidak, terserah! Dibiarkannya manusia mau berbuat baik   maupun buruk, terserah! Dibiarkannya alam mau menimbulkan bencana dan tidak, terserah! Dibiarkannya suatu negara mau maju atau terbelakang, terserah !. Dan banyak lagi contoh TERSERAH lainnya.

Lanjutkan membaca “Tuhan Maha Liberal”

Merobohkan Doktrin

doktrn9987Penulis: Iful Sevenstar – “Syariat tanpa hakikat KAFIR, hakikat tanpa syariat SESAT” demikianlah doktrin yang dikeluarkan oleh para pendahulu kita, tanpa terasa doktrin yang sudah berumur ratusan tahun itu sudah mematerai di alam bawah sadar kita, seolah-olah adalah suatu yang mutlak tidak bisa diganggu gugat. Padahal, kalau lah belajar mengenal diri maka sebenarnya diri kita benar-benar mutlak terkonsen pada diri sejati kita sendiri, dengan kata lain sudah PERCAYA DIRI. Tidak ada lagi pendapat dari luar dirinya, termasuk dari segala jenis kitab suci yang ada. Sebenarnya doktrin di atas secara tidak langsung sudah menjadi BARRIER/ Tembok penghalang yang luar biasa terhadap laju kesadaran diri kita.

Lanjutkan membaca “Merobohkan Doktrin”

Menyelusuri Jejak Tuhan

ng-0399ui5Penulis: Iful Sevenstar – Seorang ateis mengatakan pada saya Tuhan saya adalah alam semesta, terus dia bertanya sama saya Tuhan kamu siapa? Saya menjawab “sesuatu yang mengasihi dan yang menyayangi”. Terus dia bertanya penasaran, siapakah itu ? Apakah suatu wujud yang nyata atau abstrak ? Saya jawab, yang nyata dan abstrak.  Seorang agamis mengatakan pada saya Tuhan saya adalah Allah yang gaib, terus dia bertanya sama saya, Tuhan kamu siapa ? Saya menjawab percis apa yang saya katakan kepada teman saya yang ateis.

Lanjutkan membaca “Menyelusuri Jejak Tuhan”

Sang Penolong itu Adalah Diri Sendiri

berpikirPenulis: Iful Sevenstar – Yang menolong manusia keluar dari kesulitan hidup adalah dirinya sendiri, banyak contoh yang kita semua pasti alami masing-masing seperti ketika kesulitan keuangan untuk membayar uang SPP anak, maka ada gerakan dalam diri kita untuk berusaha entah meminjam kepada orang lain, bekerja lembur atau secara tiba-tiba mendapatkan hibah dari orang lain. Contoh lain ketika ada problematika keluarga, akan ada gerakan dari dalam diri entah itu mengajak berdamai, menunjuk mediator dll. Contoh lain ketika diri kita terserang sakit, akan ada gerakan dari dalam diri seperti pergi berobat ke dokter, ke tabib dll.

Lanjutkan membaca “Sang Penolong itu Adalah Diri Sendiri”

Mewarisi Spirit Syech Siti Jenar

wiki-rumi2Penulis : Sdr Iful SevenstarKetika kita sudah mulai berani melakukan pemberontakan terhadap diri sendiri, dengan tujuan merubah paradigma lama tentang kebenaran. Ini sama spirit  jiwa Syech Siti Jenar sudah ada dalam diri kita. Merubah paradigma lama adalah mengkritisi sampi ke akar-akarnya tentang ilmu-ilmu dan hukum kebenaran yang bersumber dari agama, kitab suci, dan filsafat.

Lanjutkan membaca “Mewarisi Spirit Syech Siti Jenar”

Setiap Diri Manusia adalah Tuhan bagi Dirinya Sendiri

planetary-lineup_1149_600x450Penulis : Iful Sevenstar. Setiap diri manusia adalah Tuhan bagi dirinya sendiri, sekilas kata itu mirip Firaun yang mengatakan ” Aku tidak percaya Tuhan Musa, Aku lebih percaya pada Tuhan saya sendiri “. Nah, adakah kesalahan harfiah dalam statement saya dan Firaun tersebut ? Tentu, statement itu bukanlah kajian secara harfiah/ kulit belaka, statement itu lebih mengacu kepada kajian diri. Kajian diri adalah kita selalu mengkaji/ membaca ke diri kita sendiri sebelum menengok ke luar. Masalah ketuhanan adalah masalah ‘personal’ masalah yang very very personality.

Lanjutkan membaca “Setiap Diri Manusia adalah Tuhan bagi Dirinya Sendiri”

Apakah Agama Mencerahkan Ruhani?

ilus-xg42Penulis : Iful Sevenstar – Agama itu untuk mencerahkan ruhani? Demikianlah sering kita dengar pepatah dari para ustadz dan guru agama. lalu saya pun bertanya pada diri sendiri, Benarkah?? karena saya melihat kenyataan yang faktual, ummat beragama hanya sibuk dengan segala pernak-pernik upacara yang dinamakan syariat dan tarekat. Sibuk melaksanakan perintah agama yang berbasis kitab suci dn perkataan para nabi, TETAPI apakah yang didapat?

Lanjutkan membaca “Apakah Agama Mencerahkan Ruhani?”

MENDEWAKAN AKAL, Kenapa Tidak ?

Penulis:  Iful SevenstarMengapa harus menaklukan akal ? kenapa kita memvonis akal sebagai sang terdakwa, sebagai suara syetan yang katanya menghalangi laju spiritual kita ke Tuhan. Juga mensudutkan sang akal sebagai ‘geng’ hawa nafsu yang harus di singkirkan. Akal atau otak untuk berpikir itu sering menjadi bulan-bulanan para spiritualis tanggung sebagai ‘agen dunia’ yang harus dilenyapkan supaya manusia bisa ‘ fana’ bisa bersatu dengan Tuhan. Betul kah ?. Di lain sisi kita mengagungkan hati/ kalbu yang harus dimulyakan/ dibersihkan karena di dalam hati atau kalbu itu disebut rumah Tuhan atau Bait Allah. Betulkah ? Kalau hati atau kalbu disebut rumah Tuhan, dan akal disebut rumah syetan berarti pemahaman ini melanggar dogma agamanya sendiri yang menyebutkan ‘ Tuhan meliputi segala sesuatu ‘.

Melumpuhkan Syariat

Penulis : Iful Sevenstar

teratai-wikiSyariat agama dengan berbagai metoda dan hukum-hukum nya benarkah semua itu diciptakan Tuhan untuk sebagai cara kembali manusia kepada Nya ? Jikalau benar, maka betapa Tuhan berlaku tidak adil dan diskriminatif terhadap ummat manusia. Bagaimana bisa orang Kristen menerima syariat Islam ? Begitu pun sebaliknya. Bagaimana orang Hindu bisa menerima syariat Kong Hucu ? begitu pun sebaliknya. Jadi sebenarnya untuk apa syariat itu dibangun dan diluaskan ? Disinilah sebenarnya UJIAN kepintaran dan kebodohan kita di uji, kalau pikiran kita pintar, kita akan pasti akan meragukan hal ini, dengan pertanyaan WHY ? WHY ? tetapi kalau pikiran kita bodoh , kita akan menerima semua hal ini dengan pernyataan AMIN ! AMIN ! tanpa reverse (perlawanan) sedikitpun.

Lanjutkan membaca “Melumpuhkan Syariat”