Pangilon (Artikel Bhs Jawa)

Cermin jiwa, tindak tanduk manusia itu sendiri yang akan menuntun seseorang menuju “takdir”. (Ringkasan bebas dari Kang Ucul)

wiki-djawa-joglo

Artikel karya warga dongbud : Kang Cahyo DC. Pangilon iku wujud kaca kang kanggo ngilo, apa kang ana ing sangarepe ‘kahanane’ bakal katon ing sajrone pangilon. Lanjutkan membaca “Pangilon (Artikel Bhs Jawa)”

Sekala Niskala, Dunia Nyata dan Dunia Gaib

sekala-niskala2

DONBUD – Wager Mahardika. Sekala dan Niskala, yang selanjutnya saya sebut Sekala Niskala, terjemahan bebasnya adalah dunia nyata dan dunia gaib. Kepercayaan Sekala Niskala kurang lebih menjelasakan bahawa dunia tidak hanya dihuni oleh manusia dan mahluk hidup yang bisa dilihat lihat secara kasat mata saja, namun juga dihuni oleh mahluk halus yang tidak terlihat. Adapun mahluk halus itu juga termasuk roh leluhur, mahluk rendahan setingkat buta kala ataupun mahluk dengan tingkatan yang lebih tinggi yang hidup di alam dewa. Lanjutkan membaca “Sekala Niskala, Dunia Nyata dan Dunia Gaib”

Sampurasun

Di era tahun 80an, serial drama radio bertema sejarah atau kerajaan, khususnya kerajaan Jawa dan Sunda, sangat populer. Ceritanya seru dan menarik sehingga membuat banyak orang betah bergerombol berlama-lama di depan radio. Lewat sandiwara radio tersebut, secara tidak langsung, saya diajak belajar mengenal beragam kearifan dan budaya yang salah satunya adalah salam “Sampurasun”. Lanjutkan membaca “Sampurasun”

Kesadaran Sadulur Papat Limo Pancer

wayang-smrPenulis: Iful Sevenstar. ” Sedulur papat limo Pancer ” atau saudara empat dan yang ke lima adalah pancer, adalah bukan sekedar filosofi jawa yang bersifat mistis tetapi adalah watak sejati manusia untuk berjalan di alam nyata di muka bumi ini. Sedulur papat atau saudara empat diri manusia itu adalah Empat penjuru mata angin (Barat, Timur, Selatan, Utara), Empat anasir alam semesta (Air, angin, api, tanah), Lanjutkan membaca “Kesadaran Sadulur Papat Limo Pancer”

Mangan Ora Mangan Ngumpul

Penulis : Paman Dalbo

Mangan ora mangan ngumpul (Makan tidak makan berkumpul), adalah istilah yang tentu tidak asing lagi bagi orang2 Jawa bahkan  sudah melegenda, hal ini  kalau boleh saya usulkan ke pemerintah agar di jadikan Istilah yg me Nasional.

Kapan dan siapakah yg mencetuskan konsep yang  begitu filosofikal ini, Paman tidak tahu persis, lalu apahkah prilaku ini masih relevan di zamanTablet ini?. Terlepas dari relevansi2nya, itu bukan yg menjadi atensi  Paman.  Bagi Pman yg menjadi daya tarik adalah Lanjutkan membaca “Mangan Ora Mangan Ngumpul”