Sampurasun

Di era tahun 80an, serial drama radio bertema sejarah atau kerajaan, khususnya kerajaan Jawa dan Sunda, sangat populer. Ceritanya seru dan menarik sehingga membuat banyak orang betah bergerombol berlama-lama di depan radio. Lewat sandiwara radio tersebut, secara tidak langsung, saya diajak belajar mengenal beragam kearifan dan budaya yang salah satunya adalah salam “Sampurasun”.

Salam yang terdengar bersahaja, akrab dan enak didengar sehingga dengan cepat menjadi populer. bahkan saking populernya salam tersebut, maka disaat berkunjung ke rumah teman,  saya-pun terkadang mengucapkan salam “Sampurasun” dan dijawab oleh tuan rumah dengan salam “Rampes”.  Bukan hal yang aneh tentu saja kalau seandainya saya melakukannya di daerah Jawa Barat, tapi tahukah Anda, saya mengucapkan salam tersebut di daerah pedesaan di Bali dan tuan rumah yang saya kunjungi juga orang Bali asli !

Omong-omong apa sih artinya atau makna dari salam tersebut? Dulu, saya menganggap Sampurasun artinya adalah permisi dan Rampes artinya silakan. Namun ternyata, beberapa hari ini belakangan ini saya baru tahu bahwa salam Sampurasun tersebut memiliki arti yang jauh lebih dalam, lebih dari sekedar salam saja.

Nah, di topik kali ini, saya coba tuliskan…. ups…. salah, mari kita baca penjelasannya lewat sumber yang lebih layak dipercaya.

………oooOooo……….

sampurasun-dm

Catatan Kecil Tentang Makna “Sampurasun”

Oleh : H. Dedi Mulyadi, SH

SAMPURASUN berasal dari kalimat “sampurna ning ingsuh” yang memiliki makna “sempurnakan diri anda”. Kesempurnaan diri adalah tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan pandangan, penyempurnaan pendengaran, penyempurnaan penghisapan, penyempurnaan pengucapan yang semuanya bermuara pada kebeningan hati. Pancaran Kebeningan hati akan mewujud sifat kasih sayang hidup manusia maka orang sunda menyebutnya sebagai ajaran siliwangi, silih asah, silih asih, silih asuh

Ketajaman inderawi orang sunda dalam memaknai sampurasun melahirkan karakter waspada permana tinggal (ceuli kajaga ku runguna, panon kajaga ku awasna, irung kajaga ku angseuna, letah kajaga ku ucapna yang bermuara pada hate kajaga ku ikhlasna) waspada permana tinggal bukanlah sikap curiga pada seluruh keadaan tetapi merupakan manifestasi dari sosok perilaku sunda yang deudeuhan welasan, asihan, nulung kanu butuh nalang kanu susah nganteur kanu sieun nyaangan kanu poekeun) selalu bersikap tolong menolong pada sesama hidup

Sikap ini melahirkan budaya gotong royong yang dilandasi semangat sareundeuk saigel sabobot sapihaeuan, ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salogak, sistem komunalitas yang bermuara pada kesamaan titik penggerak pada sang Maha Tunggal Penguasa Seluruh Kesemestaan

Memusatkan seluruh energi kemanusiaan pada KemahaTunggalan Allah Penguasa Alam Semesta melahirkan karakter peng-aku-an dalam diri orang sunda hirup ukur sasampeuran awak ukur sasampayan sariring riring dumadi sarengkak saparipolah sadaya kersaning Gusti Nu Maha Suci, sifat totalitas ini melahirkan sosok yang bernama Rawayan Jati Ki Sunda.

………oooOooo……….

Dicopy dari facebook Bpk H. Dedi Mulyadi, SH (Saat ini menjabat sebagai bupati Purwakarta)

12 respons untuk ‘Sampurasun

    1. Kang Metode,

      Kata itu dijawab RHAMPIAZA, yang lambat laun berubah menjadi RAMPES, yang artinya “anda semua di seluruh dimensi”. Nenek moyang bangsa kita memahami bahwa tidak ada manusia yang mati, yang ada hanyalah pindah dimensi dari kehidupan dunia ke dimensi kehidupan selanjutnya, hingga harus tetap didoakan.

      Sumber : Kang Ridwan, Facebook

  1. Selamat MALAM kepada Simbah Wager, Para Warga Padepokan Mbelgedez, Para Alumni dan Para Sedulur Semua @ …

    Sampurasun Simbah Wager……. (Rampes, mugia rahayu sagung dumadi).
    Pangapunten TELAT ber-komentar (rasa-nya punya utang, pun tdk etis, jika tdk ber-komentar di Artikel ini), sbg Keturunan dari PARAHYANGAN.(dari Trah Bpk).

    Apa yg di-uraikan di artikel tsb di atas sudah SESUAI (BENAR) secara UMUM, tetapi….. ada “makna” tersendiri (khusus) buat Kami, Sampurasun ber-makna :
    Sam = sami/sama
    Pura = kedamaian/kesucian/keindahan
    Sun = sebutan buat putra-putri Matahari (Sanghyang/Batara Guru)

    Jika Seseorang mengucapkan Salam SAMPURASUN, maka….. dijawab dgn RAMPES, diikuti (dikomplitkan) dgn
    MUGIA RAHAYU SAGUNG DUMADI, dgn SIKAP :
    • Sembah di Depan Wajah sambil menunduk, kpd LELUHUR yg datang (ke Rmh), pun… jika ke Tempat Peristirahatan Terakhir Beliau, atau Tempat Moksa-nya.
    • Sembah di Depan Dada, kpd Sesama Trah.

    Semoga bermanfaat…..

    Rahayu…
    Jayadanjayalahblogdongbudpadepokanmbelgedez…
    Majulahdanjayalahnusantaramerahputihibupertiwi…..

Nama, mail dan website BOLEH diKOSONGkan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.