Membangkitkan Kesadaran, Kebangkitan Aku

Judul asli : Pebangkitan Kesadaran, Kebangkitan Aku
Penulis : Iful Sevenstar

Membangkitkan kesadaran diri itu adalah membangkitkan Aku, Aku itulah diri kedua anda yang maya. Banyak pelatihan spiritual dan supranatural yang bertebaran banyak di masyarakat, semua pelatihan itu menawarkan berbagai macam metoda dan cara untuk menyingkap kebenaran. Ada yang berbentuk pelatihan ESQ, pendidikan tasawuf, training Makrifatullah, meditasi kundalini, tarekat, kursus kebatinan dll.

Kalau boleh dipilah semua pelatihan itu sudah meninggalkan ritual/ syariat agama yang rigid dan kaku semua pelatihan itu sudah bergerak ke pengenalan diri. Bila anda sudah melakukan pelatihan itu atau sedang menjalani semua itu, tanyalah ke dalam hati anda,, ” apakah saya sudah sampai ? “, bila anda sudah berhasil melihat Cahaya atau Nur Ilahi, itu sama sekali amat jauh dari wujud cahaya yang sebenarnya. Bila anda sudah berhasil melihat alam gaib, itu amat jauh dari wujud gaib yang sebenarnya. Bila anda sudah berhasil menafsirkan ayat-ayat dalam kitab suci secara hakikat, itu amat jauh dari wujud ayat yang sebenarnya. Bila anda sudah berhasil menjadi seorang paranormal, itu amat jauh dari wujud paranormal yang sebenarnya. Bila anda sudah mampu berkomunikasi dengan mahluk astral, itu amat jauh dari wujud nyata mahluk astral itu yang sebenarnya.

Apakah yang dimaksud dengan: wujud cahaya yg sebenarnya ? wujud gaib yang sebenarnya ? wujud ayat yang sebenarnya ? wujud paranormal yang sebenarnya ? wujud mahluk astral yang sebenarnya ? jawabanya amat singkat yaitu AKU ! Nah, apakah anda sudah berjumpa dengan AKU anda sendiri ? AKU itu adalah anda yang sebenarnya dan tubuh anda adalah wujud Aku yang sebenarnya. Bila anda sekarang tiba-tiba melesat kesadarannya, saking melestnya kesadaran anda, anda sudah seperti seorang filsuf dalam berbicara, Yang menjadi penyebab anda pintar dan cerdas dan maha tahu itu adalah AKU anda yang mengajarkan kepada anda tanpa anda sadari. Amat sangat disayangkan bila kepintaran anda itu tidak disadari seharusnya harus disadari sesadar-sadarnya. AKU itu adalah Energy, Energy itu kekal, Energy itu tak berawal dan berakhir, Energy itu akan semakin besar dan dahsyat bila kesadaran anda melesat ! tentu melesatnya harus ada dalam kesadaran anda sendiri, sama sekali bukan dilakukan dengan tidak sadar. Energy itu aktif bisa berbicara, Energy itu wujudnya adalah persis seperti wajah anda sendiri. Energy itu bisa berubah wujud tergantung keputusan anda sendiri.

Lalu bagaimana caranya membangkitkan Energy itu ? semua pelatihan, kursus, tirakat yang anda lakukan adalah salah satu metodanya. Namun anda harus mengimbanginya dengan otak anda untuk berfikir, memahami tentang alam manusia, alam semesta, alam kehidupan, alam kematian dan apa yang disebut Tuhan, dan kebenaran. Tanpa memahami semua hal itu maka Energy besar dan dahsyat itu tidak akan bangkit ! kalau pun bangkit itu diibaratkan cuma satu butir pasir di padang pasir, jadi masih amat jauh !

Energy atau AKU itu akan berkekuatan dahsyat bila anda konsisten dalam kesadaran ketika melakoni hidup ini, jangan salah anda akan ditimpa masalah yang bertubi-tubi ketika memulai perjalanan ini, karena permasalahan yang bertubi-tubi itu adalah ibarat amunisi untuk memperkuat AKU. Kedahsyatan AKU itu jangan dikira anda menjadi orang yang sakti mandraguna, kedahsyatan AKU itu adalah dari suara hati nurani anda akan sarat dengan wejangan keilmuwan, pikiran anda akan semakin kuat, perasaan anda akan semakin peka, ucapan dan tindakan anda akan semakin ” kun fa ya kun “.  Sehingga anda akan semakin percaya diri dan anda akan memasuki alam realitas yang sebenarnya yang dalam agama disebut Kerajaan Tuhan.

Agama apapun sebenarnya mendidik pemeluknya untuk mengenal dirinya sendiri, diri sendiri itu adalah AKU anda sendiri, diri sendiri itu adalah Tuhan anda sendiri. Namun yang terjadi adalah salah kaprah, dari dulu sampai sekarang agama malah menjadikan pemeluknya menjadi manusia yang taat beribadat dan penyembah Tuhan agamanya sendiri. Yang terjadi adalah fanatisme, fatalisme, radikalisme, terorisme yang amat merusak hubungan antar ummat manusia dan membuat manusia semakin jauh dari dirinya sendiri yang sebenarnya maha besar dan agung.

Sebenarnya semakin jauh dan tinggi kesadaran anda, maka antara AKU dan saya adalah saya sendiri, tak ada beda, tak ada sekat, menyatu padu. Dalam kahsanah jawa disebut Manunggaling Kawula Gusti namun saya lebih senang dengan menyebut wujud manunggaling kawula gusti yang nyatanya  saja, yaitu ” MANUSIA “.

2 November 2014

Copyright@Ifulsevenstar

Dicopy dari FB Mas Iful