Renungan Sesat Agama Sentoloyo

RENUNGAN SUCI SESAT AGAMA SONTOLOYO.
Agamaku ternyata bukan Agamaku

Penulis : Paman Dalbo

Lagi lagi tulisan ini adalah sekedar opini yg di ilhami dari dilemma pribadi Paman, jadi nggak perlu pembaca ikut2an berdilema seperti ini dan nggak perlu juga di percaya, kata mbah Wage itu sesat..sat. Khususnya bagi kaum yg sdh beriman agar jangan sampai larut oleh godaan Syaiton Paman yg terkutuk ini.

Sampai detik ini Paman tidak berani lagi mengakui Agama yg selama ini paman anut turun temurun itu sebagai Agamaku, ini bukan karena Agama Paman itu di pilihkan orang tua , namun ada faktor2 lain yg membuat Paman merasa kurang sreg/pas dg pengakuan2 itu.

Apakah dg ikutan menumpang mobil milik tetangga kita termasuk  ikut memiliki nya? Apakah dg memeluk meluk si Bahenol yg baru kenalan di Mall minggu yg lalu otomatis si dia jadi milik kita??? Hhhhmmm pinginya Paman sih begitu.

• Ponakan: Walah walah Man kok mbulet saja apa sih hubunganya mobil, Si Bahenol dg Agama? Langsung saja bag, bug bag bug gitu lho!

PD: Sabar to Le..itu cuma intermeso saja, dari dulu sejak zaman rikolo bendo kalau ngebahas yg namanya agama itu ya memang mbulet ruwet gitu le…

Agamaku

Dilihat dari tatabahasanya kaliamat di atas terdiri dari dua kata yaitu Agama dan ku. Agama=Objek sebagai kata benda abstrak ,sedangkan Ku= sebagai subjek yg menerangkan ke pemilikan, contoh yg lain, Sepedaku, uangku, rumahku, selingkuhanku dll.

• Agamaku ternyata bukan Agamaku,..lhoh..apa ini maksudnya?

Beberapa faktor yg menjadi alasan al: Paman tidak ikut terlibat dalam proses  pembuatan sampai jadinya Agama yg pernah Paman akui itu, 2, nama Paman juga tidak tercantum dlm kitab2 nya, apa lagi sertifikat kepemilikan.

Apakah dg meyakini atau mengakui  sesuatu akan dg otomatis kita jadi ikut memilikinya? Atau hanya (rumongso) merasa saja memilikinya? Kalau kita mengidolakan Tim Barcelona sampai menjadi fanatik , ikut2tan jotos2an sampai bacokan dg pengemar Tim yg lain, lalu apakah Barcelona dg otomatis adalah Tim sepak bola kita??? dg kata lain apakah kita ikut memilikinya?  Lhah..di bayar piro???

Kalau kita memiliki sebuah CD music yg tlh kita beli di toko dg uang yg pas pasan lagi, tentu dg otomatis CD itu  telah jadi milik kita bukan? Jelas dong, eiiitss..tunngu dulu, jg keburu kebesaran jidat, sadarkah bahwa kita hanya berhak sebatas memiliki CD itu saja bukan hak ciptanya, apa lagi meng copy nya, itupun kalau kita beli yg original, ironisnya kebanyakan dari kita beli yang nggochengan atau cukup down load gratisan lewat internet.

Izinkan Paman berkhayal sejenak. Andai sj Paman seorang Pujangga,Begawan, Nabi atau apa sj lah istilahnya  yg telah berkiprah pada Zaman Paman sendiri, sampai suatu hari paman menerima inspirasi, Ilham, wahyu, dawuh, wisik  dll, lalu Paman jadikan semua itu pedoman, menjadi sebuah Agama yg paman beri nama “ Sontoloyo” di mana agama sontoloyo nanti yg akan mengantar dan membawa Paman ke kehidupan dinia dan akherat,lalu perlahan lahan orang2 mengikuti jejak2 Paman.  Apakha orang2 ini dg otomatis ikut memiliki Agama “Sontoloyo” yg telah paman rintis sekian lama??? Lhah…wani piro???

Atau orang2 ini hanya pengikut2 yg setia saja sampai rela mengorbankan segala galanya demi sesuatu yg mereka betul2 tidak memahami  seluk beluk dan proses2nya. Maaf izinkan Paman kutip sepenggal ayat  yg berbunyi  “Lakum dinukum waliyadin “terjemahan (bagiku Agamaku , bagimu agamamu = Agamaku bukan Agamamu ) jelas bukan????

• Ponakan; Jadi Man, kalau kita masuk sebuah Agama rumah, itu belum cukup legitimasinaya untuk rumah itu menjadi milik kita?

Paman: kira2 begitulah, walaupun si tuan rumah bahkan  pembantunya selalu bilang anggap saja rumah sendiri, lalu kita bersikap seperti apa yg tuan rumah tuturkan, makan minum, berak,ikut ngepel, sekali kali meluk meluk anak tuan rumah yg bahenol tadi, bahkan kadang ber laku melebihi tuan rumah sendiri tetep saja itu bukan rumah kita le.

Agama Vs Spiritual

Spiritual: yg asal katanya dari bahasa yunani kuno “ Spiritus” yg arti harafiahnya adalah nafas, kemudian berkembang menjadi soul/Jiwa, ghost/ ruh, nyawa dll. Lain halnya dg Agama, spiritual disini tidak perlu pengakuan, atau aku mengakui.

Diakui atau tidak bahwa setiap manusia sejak lahir procot telah memiliki spirit, jiwa, nyawa, sukma  dan apalah istilahnya, tinggal mau di apakan atau di kemanakan jiwa, atau spirit itu.  Mau di olah, di diamkan, di merdekakan di penjarakan, terserah individu masing2

Bukan hanya pada manusia saja, spirit adalah sebuah live forces yg paling otentik ada pada setiap kehidupan, meskipun binatang yg kita anggap sekeji apapun,

• Ponakan:  jadi Man apa maksud dan tujuanya ber spiritual?

PD:  Karena spirit adalah sebuah bukti otentik atau sertifikat hidup yg di serahkan oleh Hyang Maha hidup kepada setiap mahluk hidup,  tentu sj untuk mencapai Hyang Maha Hidup adalah dg laku Sepiritual, tubuh  ini adalah kendaraanya, sedang bahan bakarnya adalah budhi pekerti.

•  Ponakan: Walah walah Man kok jadinya malah promosi keyakinan.

PD: Paman tidak bermaksud begitu,  dari awal sudah Paman bilang ini hanya opini saja jangan di ikuti.

Tidak Semua Agama itu Sama.

• Ponakan: Man Sampeyan ini  sudah bener keterlaluan yang namanya agama dimana mana ya sama saja, untuk menuju ke Tuhan cuma caranya yg ber beda beda.

PD:  lah.. justru ini le paman semakin bingung sampai mumet,  sama tapi kok berbeda , berbeda  tapi kok sama jangan jangan ini Cuma ilusionis atau sulap saja.

Kalau semua agama itu betul sama tentu tidak akan pernah ada konflik ttg agama to? lah apanya yg di konflikan kalau sudah sama? Atau orang2 hanya menghibur diri  saja, dg kata2 kalau semua agama itu sama supaya tidak terjadi konflik, ehh kok kenyataanya malah jadi sebaliknya, atau mereka  memaksakan diri untuk menyama nyamakan sesuatau yg memang nggak sama?

PD: coba to le.renungkan, lah bahasanya saja berbeda, asal usulnya berbeda, ritual2 nya juga berbeda  Ibarat obat jelas mereknya berbeda, bahan bakunya juga berbeda demikian juga kasiat dan efek sampingannya.

Percaya nggak le kalau obat itu tidak hanya menyembuhkan tapi juga bisa membunuh. Kamu tahu nggak  Le apa yg membedakan antara obat dg racun?

• Ponakan: apa Man?

PD:  Bedanya ada di dosis dan juga masa expire nya.

       Ponakan: kalo begitu berbahaya dong yang sdh  kadaluarsa  man?

PD: Jelas!

.