Mengenang Tragedi Bom Borobudur, 21 Januari 1985

bom-borobudur1

DONGBUD – WageR. Borobudur, candi yang luar biasa indah. Warisan budaya yang tiada tara, bukti nyata kemajuan dan kemegahan peradaban bangsa di masa lalu. Siapa yang tidak bangga? Tidak banyak lho bangsa yang memiliki monumen sehebat ini.

Namun tahukah Anda bahwa monomen cantik ini penah hancur dihajar oleh serangan bom? Ada 9 bom yang dipasang di dalam stupa, 7 bom meledak dan 2 bom lagi berhasil dijinakkan. Jadi total ada 7 stupa yang “berhasil” dihancurkan. Sejarah kelam ini terjadi tanggal 21 Januari 1985. Kejadian zaman jadul tentu saja sehingga wajar kalau banyak orang yang lupa. Atau mungkin juga sebagian dari pembaca belum lahir saat itu?

Nah, berhubung informasi semacam ini sangat kurang sehingga banyak anak muda yang tidak tahu atau lupa dan ditambah lagi dengan media nasional atau media sosial yang kurang berminat untuk “memperingatinya” maka lewat blog abal-abal ini saya berusaha untuk mengenangnya.

Bom Borobudur, suatu peristiwa yang tentu saja sangat disayangkan, terlebih lagi karena di saat itu, candi tersebut baru saja selesai dipugar secara besar-besaran lewat bantuan dari UNESCO. Ironis bukan? Banyak negara asing yang mau menyumbang dana renovasi tapi orang dari bangsa sendiri malah meledakkannya. Namun yang lebih ironis lagi, sampai sekarang siapa pelakunya, masih gaib alias tidak jelas. Entahlah, mungkin pelakunya adalah alien atau mahluk gaib?

Borobudur, monumen megah peninggalan Nabi Sulaiman, eh?!… penginggalan dinasty Syailendra atau peninggalan siapa-lah, yang jelas pernah terkubur dan terlupakan selama berabad-abad. “Beruntung” berkata jasa gubenur Inggris Thomas Stamford Raffles  (1811 hingga 1816.) yang kebetulan memiliki minat yang besar tentang budaya, akhirnya monumen tersebut mulai dipugar.

Aneh bukan? Pemerintah Belanda yang notabene adalah penjajah justru merawat, membersihkan dan memugarnya, namun orang kita malah merusaknya. Sukurlah, semua itu cuma ulah segelintir orang atau kelompok. Cuma ya itu, untuk menciptakan kerusakan tidak memerlukan banyak orang.

FOTO BOROBUDUR SEBELUM RENOVASI (ZAMAN BELANDA)

Foto dibawah adalah foto candi pada masa pemerintahan Belanda. Foto awal atau dokumentasi pertama saat dari candi Borobudur. Jadi mudah-mudahan dengan melihat lampiran foto berikut, saya atau kita sedikit tergugah bahwa merenovasi candi adalah pekerjaan yang tidak mudah. Leluhur jaman dulu sudah membangunya dengan susah payah, penjajah berjasa memugarnya dan alangkah baiknya kalau kita belajar untuk memeliharanya atau minimal tidak merusaknya.

borobudur-photo-awal

Borobudur, foto awal. Sumber : Arsip belanda (tropen museum?)

borobudur-foto-awal2

Borobudur, foto awal. Sumber : Arsip belanda (Tropen museum ?)

FOTO BOROBUDUR PASCA PELEDAKAN

bom-borobudur

OPINI PENUTUP

Menurut opini saya, seni ya seni (art is art), peradaban ya peradaban, cagar budaya ya cagar budaya. Di negara manapun bangunan itu berdiri, siapapun pembuatnya, sama sekali tidak penting (bagi saya) untuk diperdebatkan. Borobudur, pyramid Mesir, Machupicu, Alhambra adalah sama saja yaitu maha karya jejak peradaban masa lalu. Dirusak atau dihancurkan tidak akan membuat diri kita menjadi hebat tapi malah menunjukkan kebodohan pelaku dan juga kelompoknya.

Candi atau cagar budaya menurut saya adalah merupakan sarana penghubung ataupun sarana belajar untuk memahami masa lalu. Cagar budaya adalah merupakan salah satu sarana paling mudah untuk mengenal diri sendiri.

= Ha…. ha….. ha…. Asem koplak Mhah !!! Apa hubungannya antara candi, bom dan mengenal diri sendiri?

Kalau tidak ada hubungannya ya dihubung-hubungkan saja. Khan blog abal-abal.

Copyright@dongengbudaya

Referensi dan sumber image :

 

17 respons untuk ‘Mengenang Tragedi Bom Borobudur, 21 Januari 1985

  1. yang meledakkan itu mungkin lagi galau tingkat akut mbah.

    hmmmm, ada nggak galau tingkat abal-abal??…

    semoga para penunggu/spirit borobudur memaafkan perbuatan mereka.

    sirik/jealous/iri tanda tak mampu ya mbah.

    1. Bukannya takut Kang, cuma ……. tidak berani. Emang siapa yang mau mati konyol?

      Di satu sisi, rezim lama memang koplak, tapi disisi lain ada bagusnya juga. Stabilitas keamanan relatif sangat stabil.

  2. sudah sangat jelas kalau budaya kita sangat kaya dan beragam, dan semua itu mengandung unsur kebaikan. hanya kita saja generasi sekarang yang harus berupaya dan bersusah payah untuk menyambung “rantai yang terputus” dengan leluhur kita melalui peninggalan-peninggalan budaya ini. tapi yang sekarang terlihat hanyalah generasi muda yang terlalu sibuk dengan arus perkembangan jaman. mereka tidak mendengar dan melihat apa yang leluhur kita coba perlihatkan ke kita.

    1. Selamat Pagi,
      Wuaduh, minta maaf sebesar-besarnya pada NING BIRU LAUT. Sepentinya komposisi warga dongbud menjadi semakin beragam. Tampaknya topik2 bertema feminim akan mencoba untuk diperbanyak.
      rahayu

  3. Borobudur : Wah, nenek moyang kita …hebat ya, Oom ? Bisa membuat candi dari tumpukan batu2 …Saya selalu kagum dan …heran, dengan ..teknologi macam apa kok bisa …orang zaman itu mengumpulkan sebegitu banyak batu , yang lalu dijadikan candi ! …

    Yang ngebom : Orang kurang …waras…Biar saja , nanti kan ada … hukuman untuk mereka. Karma, atau apa …

    slumanslumunslamet…

  4. @Salam Kang Balanedewa
    @ Salam juga untuk semua rekan lainnya

    Borobudur ataupun candi-candi lainnya memang luar biasa. Yang menarik perhatian dan minat saya bukan pada teknik-nya semata tapi spirit dan keseluruhan prosesnya.

    Untuk membuat candi atau bangunan besar tentu diperlukan banyak orang atau tenaga. Mempekerjakan banyak orang tentu butuh makanan yang juga besar belum akomodasi, air dll.

    Itu artinya, membangun candi adalah proyek besar dan memerlukan cadangan pangan yang kuat, karena sebagian tenaga kerja harus istirahat dari pekerjaan di sawah.

    Itulah salah satu sisi yang membuat saya kagum dengan bangunan besar zaman dulu. Tentu saja motivasi utama adalah agama atau ketuhanan dan itulah sebabanya bangunan megah zaman dulu kebanyakan adalah berkaitan dengan tempat suci. Istana, rumah atau tata kota sepertinya mendapat porsi perhatian yang lebih kecil.

    Apapun motivasinya, apapun type bentuk bangunannya, tetaplah sebaiknya dirawat dan dilestarikan oleh generasi mendatang.

    Kalau tidak mampu membangun yang lebih baik, minimal mampu untuk merawatnya atau minimal tidak merusaknya.

    salam

  5. Borobudur adalah karya agung leluhur bangsa Indonesia, yang kini telah menjadi warisan umat manusia ( world heritage). Menurut penanggalan arkeologis dan artefak yang diketemukan, Borobudur (BB) dibangun pada sekitar abad 8 M di masa Raja Sailendra. Kalau ada pihak yang berdasar ilmu cocokologi mengklaim BB dibangun oleh para jin suruhan Nabi Sulaeman (?) yo ora popo. Coba para jinnya disuruh mbangun lagi sekarang monumen yang lebih hebat. Oh ya sebelum lupa, candi Prambanan itu juga dibangun oleh Bandung Bondowoso hanya dalam semalam saja lho bro ! Hayo hebat mana sama jinnya Solomon ?

    Kembali ke BB, untuk memahami latar belakang pembuatannya dan perjuangan merestorasinya, kita bisa baca buku karya Dr. Daoed Joesoef (ejaan sekarang : Daud Yusuf) berjudul BOROBUDUR – Warisan Umat Manusia-2015. Pak Joesoef ini adalah Menteri Pendidikan & Kebudayaan pada tahun 1978-1983 yang memperjuangkan usaha restorasi dengan menggalang dana UNESCO dan APBN, sehingga BB bisa direkonstruksi kembali cantik seperti sekarang. Pak Joesoef juga mengulas siapa yang membangun BB, apa tujuan pembangunannya, tinjauan dari segi artistik, konstruksi, arkeologi, filosofi, ekonomi, dll. cukup komporehensif dan ilmiah.

    Namun pada bulan Januari 1985, sekelompok barbar yang berpikiran picik berusaha menghancurkan karya agung warisan leluhur bangsa Indonesia itu. Seingat saya, kelompok itu telah ditangkap dan ternyata sealiran dengan kelompok barbar masa kini yang juga gemar menghancurkan situs2 bersejarah dunia warisan agung masa lalu.
    Pak Joesoef sendiri menggunakan kata “biadab” untuk mengecam perusakan pada Januari 1985 itu.

    Terus terang, usaha penghancuran BB itu juga menyentak pikiran saya, mengapa si pelaku begitu tega? Apakah karena pelaku merasa BB bukan karya peninggalan leluhur bangsanya? Ataukah keberadaan situs BB dianggap tidak selaras dengan keyakinannya?/ Syirik? Padahal syirik tanda tak mampu ( oh itu sirik ya?). Pertanyaan2 itu membuat saya mempelajari lebih dalam keyakinan saya sendiri, sehingga saya tahu ternyata ada banyak aliran dalam agama yang saya jalani saat itu. Mulai dari aliran paling deras seperti banjir bah yang sangat destruktif, sampai aliran yang sangat tenang, bagaikan diamnya telaga.

    Kita bisa menebak, aliran deras keras itulah yang melabrak apapun yang menghalanginya. Dan karena saya tak ingin mempromosikan paham fundamentalis-radikal-barbarik di sini, maka saya gunakan sandi saja * * * * * * silakan tebak sendiri. Kalau sudah paham, waspadailah gerak-geriknya. Tanda2nya mudah dikenali kok. penampilannya khas, kata2nya keras, suka mengutuk dan menghujat pihak lain yang berbeda paham sekalipun seagama, merasa paling benar, tidak toleran.

    Mari kita jaga dan bangga terhadap karya agung para leluhur bangsa kita yang juga telah mewariskan filosofi bijak sejak ribuan tahun silam, yang terserap dalam ajaran/agama/kearifan lokal suku2 nusantara, meskipun ironisnya, belum diakui sebagai agama resmi.
    Simaklah hipotesis Prof. Arysio Santos, geolog dan fisikawan nuklir asal Brasil, yang meneliti peradaban kekaisaran Atlantis dan menyimpulkan ternyata berlokasi di … Indonesia ! Baca Atlantis-The Lost Continent Finally Found.

    Kita tidak mesti sombong, tapi juga jangan minder dan kurang percaya diri, sehingga gampang memuja-muja tokoh asing melebihi para tokoh bangsa kita, dan lebih hafal sejarah bangsa asing ketimbang sejarah leluhur bangsa sendiri!

    Rahayu !

    1. Salam untuk Kang BAMBANG,

      Luar biasa !!! Komentar, opini atau tulisannya sangat gamblang, semangat dan nyaris tuntas. Energinya terasa sampai ke kamar simbah lho.

      Kasus perusakan benda atau warisan budaya memang memperihatinkan. Pada sejarah peperangan masa lalu, kasus ini tercatat sering terjadi. Banyak bangunan, catatan ataupun perpusatakaan kuno musnah atau dimusnahkan gara-gara perang.

      Namun di masa modern sekarang, kasus perusakan benda budaya masih tetap terjadi. Hal ini tentu saja memperihatinkan.

      Mungkin pelakunya adalah orang mabok atau gila. Jadi ya susah juga. Namanya juga orang gila.

      Andai mereka mau berkunjung ke dongbud dan bergabung di halaman orang gila, mungkin kegilaannya bisa sedikit tersalurkan. wakakakkkk

      Kita semua sepertinya setuju bahwa tidak semua budaya atau pengaruh asing jelek atau merusak. Yang jelek dan bikin dongkol itu ya type merusak dan mudah kesurupan saja, terlebih kalau pelakunya adalah orang sendiri.

      rahayu

  6. Oh ya sebelum lupa, candi Prambanan itu juga dibangun oleh Bandung Bondowoso hanya dalam semalam saja lho bro ! Hayo hebat mana sama jinnya Solomon ? (BS)

    Weh, jin2 yang ,konon, ndak bisa mati , bisa membuat …apa ?? Jin2 itu pasti dalam bentuk …manusia (Jawa) yang hidup di abad 8 itu !
    Jin2 sekarang tidak kalah … hebatnya, tuh bisa membuat …blog mbelgedes : Dongbud …(-: Boss nya jin, saya yakin, sedang ngakak …(-:

    1. Wakakakkk…..
      Penerawangan yang super jitu.
      Ini Jin-nya lagi ngakak sampai gigi palsu si jin hampir lepas.

      Warga abal-abal memang mbelgedez dan awet tua semua.

  7. Buat kangmas @BALA(NE)DEWA, memang secara strategi komunikasi, kalau ada orang “ndopok” (istilah jawa : membual/ngibul/ngapusi) memang seyogyanya dibalas dengan “ndobos” juga. Sedangkan kalau ada “hoax” yg kadangkala diramu secara sok ilmiah/pseudo sains, ya mesti dibongkar dengan fakta-fakta ilmiah yg valid.

    Meskipun di dalam buku Borobudur Pak Joesoef tidak menyinggung sedikitpun klaim penulis buku “BB peninggalan Nabi Sulaeman”, namun menurut tafsir saya, Pak Joesoef ingin meluruskan dan memberi pencerahan kepada masyarakat awam yg gampang percaya klaim yg tidak jelas sumbernya, serta kapasitas dan otoritas penulisnya.

    Sudah jelas, kalau yg mbangun BB maupun Candi Prambanan dan lain2 monumen bersejarah itu ya para arsitek dan seniman ulung leluhur kita, bangsa Indonesia sendiri. Kalaupun dibantu pasukan “jin”, ya jin Indonesia to? Bukan jin impor. Lha wong di Bandung pusatnya pabrik jin kok :). Apalagi kalau hipotesis Prof. Arysio Santos tentang Atlantis terbukti benar, ya lumrah kalau bangsa Indonesia memang sudah berperadaban tinggi sejak dulu kala.

    Monggo sambil ngopi dulu…

    1. Mas Bambang S,

      Weh, saya dah …terlanjur punya kenalan orang2…pinter, beberapa diantara mereka punya titel PhD dan satu diantara yang punya PhD itu …mengajar arkeologi di Gama. Plus, saya kan orang tua , sebentar lagi mungkin …mampus …, jadi kalau ada pemikiran yang berbau … anak kecil, weh …(wong tua je arep diapusi cah cilik …) (-: …

      Indonesia tidak …unik dalam …per…tahyulan…( Banyak orang yang, eh hem, berpendidikan tinggi yang masih percaya jin2 yang membantu membuat candi2 …) Di Amerika yang ,katanya, negara maju, masih banyak yang , eh hem lagi, percaya bahwa bumi ini usianya cuma …beberapa ribu tahun dan teori evolusi Oom Darwin itu ngawur ! … Banyak orang disana,Amrik, yang lebih percaya ‘teori’ agama mereka daripada …sains…Hmm, Amerika itu ..penuh kontroversi ; negara yang punya universitas2 ampuh masih adaaa saja yang pokir nya zaman …batu …(-:

      Soal Atlantis, saya ndak berani komentar …Nanti, kalau saya bisa …ngobrol dengan dosen arkeologi kenalan saya itu …, baru …

      Terima kasih telah meluangkan waktu disini. Semoga tidak kapok.

  8. Saya baru tau kejadian ini mbah . parah sekali irang yg meledakan . emaaanya apa ygz didapat settelah meledakan candi… Yg ada cuma memalukàan negeri sendiri

Nama, mail dan website BOLEH diKOSONGkan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.